Tuesday, July 31, 2012

Saat Ananda Belajar ‘Teater’



Kemaren nak ir pas bunda tilar ke depan dan umi ke belakang, mular. Setelah bunda k belakang “ada apa nak?” guyu-guyu ketawa keras, ternyata gaya nangis thok” (20112011)

Tersenyum hati saya mendengar kabar dari istri tentang perkembangan anak. Ananda semakin besar dan dewasa, dia semakin bisa merasakan semakin pentingnya perhatian keluarga. Perhatian orang tua yang selalu bisa mengawasi, mendampingi, mengajak bicara, mengarahkan dan memperhatikan segala gerak-gerik yang dilakukan ananda. Ananda juga mulai merasakan pentingnya ayoman keluarga, sehingga kenyamanan dirinya terpenuhi... Hmmm... ternyata sekarang semakin dewasa. 

Maka tatkala ananda ananda belajar ‘teater’. Saya pun semakin bangga bahwa ananda mulai bisa mengekspresikan segala keluh kesahnya. Walau masih belum berucap dengan makna yang dimengerti, misalnya dengan memanggil ‘bundaaaaa’ atau ‘eyaaang’ yang sedang di belakang dan di depan rumah, namun ananda memberikan tanda dengan ‘menangis’ ala ‘teater’ yang mampu ditangkap dan direspon dengan cepat oleh keluarga agar diperhatikan kembali...

Namun disisi lain, hati saya juga trenyuh, betapa tidak, saat ananda membutuhkan kasih sayang, saya secara pribadi masih jauh dari mata, saya pun hanya bisa berpesan kepada ibunda bahwa sebisa mungkin jangan jauh-jauh dan tinggalkan ananda, karena ananda semakin dewasa... kasih sayang keluarga jangan sampai hilang dari hati ananda yang sedang berkembang.

Sekali lagi, terimakasih istriku yang telah menjaga ananda dengan baik. Maaf, abi masih belum bisa mendampingi 100% secara fisik dalam kengatan keluarga. Doakan abi agar selalu bersemangat untuk menyelesaikan studi ini dengan cepat dan tepat agar segera bisa berkumpul dan belajar bersama dengan ananda.

Pasuruan, 21 November 2011, 05:20

0 comments:

Blogger template by AdsenseBloggerTemplates | Original design by andrastudio

Powered by Blogger