Tuesday, June 21, 2011

Mengatasi Dampak Negatif Facebook


Facebook adalah jaringan sosial pertemanan paling populer di Indonesia. Hal ini terbukti bahwa dari orang tua sampai anak-anak SD rata-rata telah mengenal dan menjadi member jaringan ini. Jaringan facebook sangatlah luas berkembang sampai kesudut-sudut penjuru dunia. Segala kemungkinan yang menyangkut hubungan antar sesama manusia bisa terjadi di jaringan ini mulai dari hubungan kerja, teman, sarana promosi, bahkan sampai hal-hal yang buruk pun dapat terjadi.

Facebook pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Pada awal munculnya situs web jejaring sosial ini keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Namun dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya.
Sebenarnya facebook dirancang untuk dapat memaksimalkan jaringan pertemanan. Suatu misal dengan sarana facebook kita dapat bertemu teman SD bahkan teman TK atau saudara yang sudah berpuluh puluh tahun berpisah. Sehingga kita dapat bertemu dengan sahabat lama yang hampir tidak mungkin terjadi melalui sarana lain selain facebook.
Namun rasanya ngeri juga munculnya facebook membuat anak-anak ketagihan internet. Mengapa? Karena mereka mendapatkan pengalaman baru dan kenyamanan dengan berfacebook. Mereka mendapat sesuatu dari dunia maya yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Bahkan baru-baru ini kita kerap mendengar kabar adanya penipuan, penculikan yang awalnya pertemanan terjadi di facebook, Yang lebih parah lagi terjadinya penjualan manusia atau praktek prostitusi yang terjadi melalui facebook. Sehingga kita selaku orang tua sering bertanya bagaimana cara mengantisipasi dampak negatif hal tersebut. Disisi lain di sekolahan, anak anak juga diajarkan tentang penggunaan sarana internet. Orang tua yang gaptek (gagap teknologi) hanya pasrah saja ketika anaknya bermain facebook.  
Fasilitas pendukung seperti warnet, internet yang tersambung ke rumah maupun HP yang dilengkapi dengan internet sangat mudah didapatkan. Sehingga anak dengan leluasa bermain dan menggunakan fasilitas tersebut. Tanpa disadari dibalik kemajuan teknologi dan pemanfaatannya yang luar biasa, ada pula dampak negatif yang tidak kalah dahsyatnya. Memang facebook tidak terlepas dari internet, karena facebook merupakan bagian dari internet.
Anak-anak dan remaja disinyalir merupakan sasaran empuk dampak negatif facebook, karenanya diharapkan peran orangtua untuk melakukan pendampingan dan pembatasan pemakaian internet. Ketika ada pengawasan dan edukasi dari orangtua, diharapkan dampak buruk tersebut dapat dipahami anak dan sedini mungkin dihindari.
Berikut ini adalah tips yang digunakan dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan facebook di kalangan anak-anak : Pahamkan tentang tujuan dan manfaat facebook. Memang, dari sisi teknologi facebook tidak dilarang, tapi kalau dimanfaatkan untuk hal-hal yang dilarang maka akan menjadi suatu hal yang terlarang. Tanamkan rasa takut pada hal hal yang terlarang. Misal saat muncul situs porno, mereka dapat mengambil tindakan yang tepat. Mereka juga dapat memilah teman-temannya di facebook. Disamping itu orangtua jangan menerapkan budaya larangan tapi memberikan pengertian. Orangtua harus bisa jadi tempat curhat anak.
Gunakan facebook dengan jangka waktu tertentu. Ketika anak menggunakan facebook kita harus kontrol waktu, jadi tidak setiap hari anak menggunakan facebook, gunakanlah pada saat-saat santai untuk mengusir kebosanan atau kepenatan seperti hari minggu atau hari-hari libur. Jangan biarkan anak-anak terlalu asyik di dunia maya. Dampingi anak dalam bermain facebook. Jelaskan juga, mengapa Anda melakukan hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini. Tanamkan bahwa itu semua demi kebaikan anak, bukan mengekang. Jangan melarang tapi beri pengertian.
Selektiflah dalam mencari teman. Dalam dunia facebook teman yang bagaimanapun (baik atau buruk) bisa kita dapatkan, sehingga kita harus selektif dalam memilih teman. Jangan sembarangan melihat atau meng ADD (menerima pertemanan) teman di facebook, terlebih dahulu lihat profilnya atau setidaknya orang tersebut pernah anda kenal atau teman anda sudah mengenalnya dengan baik. Sehingga kita hanya meng ADD orang-orang atau teman yang benar-benar anda kenal, tahu alamat dan latar belakang orang tersebut.
Hati-hati terhadap ajakan, permintaan atau himbauan untuk mengikuti grup-grup atau aplikasi iseng atau yang kurang jelas tujuan. Di facebook banyak sekali group atau aplikasi, sehingga kita harus selektif untuk menerima permintaan tersebut. Permintaan game seperti Texas HoldEm Poker, Tiki Resort, CafĂ© World, Pet Society, Forever Friends, FarmVille, Tiki Resort, Tiki Farm. Dan permintaan aplikasi seperti  EasyCash!,  My BFFs,  tipe pe-sepakbola seperti siapa dan seperti apa?, Al-Qur'an Online, wajahmu tipe apa sih??, Share Moods, Video Chat vChatter, Profile Customizer, Shopit, Bagi - Bagi, Decorative Writing, My Arabic Name, Makna Cinta dari Nam dan lain sebagainya.
Jangan mudah percaya kepada foto, alamat atau identitas orang asing yang masuk ke alamat anda karena dari data survey yang dilakukan hampir sekitar 70% pengguna facebook mencantumkan data fiktif mengenai profil mereka. Ketika kita melihat foto profilnya kita menganggap itu foto pemilik facebook tersebut, namun hanya 30 % saja orang memasang foto aslinya. Maka jika kita tidak mengenalnya sebaiknya jangan kita menerima pertemanannya. Jika kita terlanjur meng ADD pertemanannya maka sebaiknya kita edit lalu kita hapus/delete pertemanannya tersebut.
Orang tua jangan gaptek. Jangan mengganggap diri terlalu tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari facebook. Jadi, jangan gaptek (gagap teknologi). Kalau perlu, berbagilah dengan anak untuk sama-sama memahami teknologi. Tak ada salahnya untuk belajar internet/facebook. Sehingga kita mengetahui manfaat dan dampaknya. Kalau anak punya akun facebook, hubungkan dengan akun Anda agar tahu apa isinya, walau mungkin pakai nama samaran. Pelajari sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan internet/facebook. Ajukanlah pertanyaan kepada mereka. Dengan banyak bertanya, kita bisa menggali sejauh mana mereka memahami internet juga tentang cara menggali informasi yang bermanfaat. Dan sedini mungkin kita mendeteksi tindakan yang dilakukan oleh anak.
Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat. Kadang orang tua merasa bangga dapat memajang komputer yang terhubung internet di kamar anaknya. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui orang tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga, Anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.
Jangan mudah menulis status maupun mengomentari status orang lain. Karena facebook ini merupakan jejaring sosial yang siapapun bisa untuk mengasesnya. Artinya apa yang kita tulis difacebook (status) atau kita mengomentari orang lain, maka tulisan itu akan terbaca oleh semua orang ( semua yang menjadi teman kita, semua orang yang mengomentari status tersebut dan semua orang yang ditandai dalam satu foto). Jika yang kita tulis merupakan kata kata yang membuat orang marah, maka hal itu akan berdampak buruk bagi sipenulis tersebut. Maka kita jangan seenaknya saja menulis/mengomentari sesuatu.   
Jaga komunikasi yang baik dengan anak. Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban akan memudahkan anda untuk menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat menjelaskan kepada anak apa saja bahaya penggunaan facebook agar mereka tidak mudah terkecoh. Orangtua harus lebih partisipatif, anak-anak harus diberi kesempatan agar kehidupan di rumah menjadi lebih demokratis. Rumah harus menjadi tempat yang nyaman agar anak tidak sering meluangkan waktu dan curhat di facebook.
Tegaskan kepada anak maupun remaja di rumah untuk tidak gegabah merencanakan pertemuan langsung dengan seseorang yang dikenalnya melalui facebook. Jika tetap bersikeras, dampingi oleh orang dewasa dan sebisa mungkin pertemuan diadakan di tempat umum.
 Antisipasi agar anak tidak kecanduan. Ciri anak yang kecanduan facebook antara lain melupakan aktivitas sehari-hari, seperti belajar, mandi, dan lain sebagainya. Umumnya anak akan marah bila dibatasi dalam menggunakan facebook. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup, atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja. Bila kondisi ini sudah menggejala, perlu perlakuan khusus untuk menyadarkan anak agar memahami dampak buruk kecanduan facebook. Ajak anak bicara dari hati ke hati, pahamkan bahwa ini semua demi kebaikan dan masa depannya.
Demikian tadi sedikit tips untuk mengatasi dampak negatif facebook, mudah mudahan anak anak kita terhindar dari dampat negatif tersebut.

Ditulis Oleh IMAM WAHYUDI, M.PdI (Telah dimuat di Jawa Pos Edisi Senin, 4 April 2011)
  • Guru SMKN 1 Nglegok Blitar, Penulis Buku DUNIA PENDIDIKAN KITA (Yogyakarta 2011), Sekretaris MGMP MTK SMK Kab Blitar dan KTU MTs Wahid Hasyim Gandekan Blitar

0 comments:

Blogger template by AdsenseBloggerTemplates | Original design by andrastudio

Powered by Blogger